Francis Drake |
Setelah bangsa Portugis dan Spanyol berhasil
melakukan penjelajahan samudra dan menemukan sumber rempah-rempah dari “Dunia Timur”
maka bangsa Inggris juga tergiur untuk melakukan penjelajahan samudra agar
dapat memperoleh rempah-rempah dalam jumlah besar dan murah. Maka bangsa
Inggris pun akan melakukan penjelajahan samudra dengan meniru jejak bangsa
Spanyol yaitu berlayar ke arah barat. Rombongan penjelajah Inggris pertama
dipimpin oleh Francis Drake. Rombongan ini dilepas oleh Ratu Elizabeth I pada
tahun 1577 dan meninggalkan Inggris menuju ke arah barat. Dalam melakukan
penjelajahan samudra ini, Francis Drake dibantu oleh Thomas Cavendis. Rombongan
ini berhasil tiba di Ternate pada tahun 1579. Di Ternate, mereka memborong
rempah-rempah untuk dibawa ke Inggris. Rombongan Francis Drake ini berlayar
menuju Inggris dengan membawa banyak rempah-rempah dan mendarat di Inggris pada
tahun 1580.
Rupanya, penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa Inggris ini membawa keuntungan melimpah. Selain mendapatkan rempah-rempah, penjelajahan bangsa Inggris ke Dunia Timur juga berhasil menanamkan pengaruhnya di wilayah Asia. Inggris juga ingin merebut wilayah Indonesia dari tangan Belanda dan Portugis. Wilayah Indonesia direncanakan oleh Inggris tidak hanya dijadikan sebagai ladang monopoli, tetapi juga dijadikan sebagai wilayah kekuasaan politik.
Kedatangan Inggris pada awal abad XVII
ditujukan untuk memperluas kekuasaan politik Inggris di wilayah Asia. Kedatangan
Inggris ke Indonesia saat itu bertepatan dengan adanya kekacauan yang terjadi
di Jayakarta (sekarang Jakarta). Pada saat itu, Jayakarta sedang berselisih
dengan Banten akibat politik adu domba yang dijalankan oleh VOC. Penguasa Jayakarta
yang menyadari kelicikan VOC mengizinkan Inggris membangun gudang kayu di dekat
kantor dagang VOC . Keadaan ini menyebabkan VOC geram dan segera melancarkan
serangan balasan ke pusat pemerintahan Jayakarta. Penguasa Jayakarta yang waktu
itu Wijayakrama meminta bantuan kepada Inggris untuk menghadapi serangan VOC.
Pada tahun 1649 puncak perseteruan antara
Jayakarta dengan VOC terjadi, sehingga meletuslah perang laut. Dalaml perang
laut itu, pasukan Jayakarta mendapatkan bantuan dari tentara Inggris. Armada pasukan Inggris terdiri dari 15 kapal
laut di bawah pimpinan Sir Thomas Dale berhasil melakukan intervensi terhadap
kapal-kapal laut VOC di wilayah perairan Jawa. Akhirnya peperangan itu
dimenangkan oleh Jayakarta. Namun, kemenangan itu hanya berlangsung satu hari,
karena pada hari berikutnya VOC berhasil
merebut Jayakarta.
Kemudian,
pada tahun 1628, Inggris berhasil menjalin kerja sama dengan Banten. Kerja sama
tersebut dibuktikan dengan memberi izin kepada Inggris untuk mendirikan
pangkalan dagang utama Asia Tenggara di Banten. Pembanguan benteng Inggris ini
bertujuan untuk menjamin perdagangan lada dan keamanan wilayah akibat blokadi
VOC di Banten.
No comments:
Post a Comment