Wednesday, 20 April 2016

Kedatangan Bangsa Inggris ke Indonesia

Francis Drake

        Setelah bangsa Portugis dan Spanyol berhasil melakukan penjelajahan samudra dan menemukan sumber rempah-rempah dari “Dunia Timur” maka bangsa Inggris juga tergiur untuk melakukan penjelajahan samudra agar dapat memperoleh rempah-rempah dalam jumlah besar dan murah. Maka bangsa Inggris pun akan melakukan penjelajahan samudra dengan meniru jejak bangsa Spanyol yaitu berlayar ke arah barat. Rombongan penjelajah Inggris pertama dipimpin oleh Francis Drake. Rombongan ini dilepas oleh Ratu Elizabeth I pada tahun 1577 dan meninggalkan Inggris menuju ke arah barat. Dalam melakukan penjelajahan samudra ini, Francis Drake dibantu oleh Thomas Cavendis. Rombongan ini berhasil tiba di Ternate pada tahun 1579. Di Ternate, mereka memborong rempah-rempah untuk dibawa ke Inggris. Rombongan Francis Drake ini berlayar menuju Inggris dengan membawa banyak rempah-rempah dan mendarat di Inggris pada tahun 1580.
   

     
     Rupanya, penjelajahan samudra yang dilakukan oleh bangsa Inggris ini membawa keuntungan melimpah. Selain mendapatkan rempah-rempah, penjelajahan bangsa Inggris ke Dunia Timur juga berhasil menanamkan pengaruhnya di wilayah Asia. Inggris juga ingin merebut wilayah Indonesia dari tangan Belanda dan Portugis. Wilayah Indonesia direncanakan oleh Inggris tidak hanya dijadikan sebagai ladang monopoli, tetapi juga dijadikan sebagai wilayah kekuasaan politik.
Kedatangan Inggris pada awal abad XVII ditujukan untuk memperluas kekuasaan politik Inggris di wilayah Asia. Kedatangan Inggris ke Indonesia saat itu bertepatan dengan adanya kekacauan yang terjadi di Jayakarta (sekarang Jakarta). Pada saat itu, Jayakarta sedang berselisih dengan Banten akibat politik adu domba yang dijalankan oleh VOC. Penguasa Jayakarta yang menyadari kelicikan VOC mengizinkan Inggris membangun gudang kayu di dekat kantor dagang VOC . Keadaan ini menyebabkan VOC geram dan segera melancarkan serangan balasan ke pusat pemerintahan Jayakarta. Penguasa Jayakarta yang waktu itu Wijayakrama meminta bantuan kepada Inggris untuk menghadapi serangan VOC.
     Pada tahun 1649 puncak perseteruan antara Jayakarta dengan VOC terjadi, sehingga meletuslah perang laut. Dalaml perang laut itu, pasukan Jayakarta mendapatkan bantuan dari tentara Inggris.  Armada pasukan Inggris terdiri dari 15 kapal laut di bawah pimpinan Sir Thomas Dale berhasil melakukan intervensi terhadap kapal-kapal laut VOC di wilayah perairan Jawa. Akhirnya peperangan itu dimenangkan oleh Jayakarta. Namun, kemenangan itu hanya berlangsung satu hari, karena pada  hari berikutnya VOC berhasil merebut Jayakarta.
       Kemudian, pada tahun 1628, Inggris berhasil menjalin kerja sama dengan Banten. Kerja sama tersebut dibuktikan dengan memberi izin kepada Inggris untuk mendirikan pangkalan dagang utama Asia Tenggara di Banten. Pembanguan benteng Inggris ini bertujuan untuk menjamin perdagangan lada dan keamanan wilayah akibat blokadi VOC di Banten.

No comments:

Post a Comment