Tuesday 19 April 2016

Kedatangan Bangsa Barat di Dunia Timur

         Abad XV merupakan fase baru bagi bangsa-bangsa Barat (Eropa). Pada abad XV bangsa-bangsa Barat mengalami kemajuan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan berkembangnya pengetahuan dan didukung oleh teknologi maka bangsa-bangsa Barat memiliki keingintahuan tentang adanya "Dunia Lain" selain negara-negara di sekitarnya. Mereka yakin bahwa ada negara di belahan dunia lainnya dan ini perlu dibuktikan. Semangat keingintahuan tentang adanya negara di belahan dunia lainnya memotivasi negara-negara Barat untuk menjelajahi dunia.  Mereka yakin, tentu ada yang berbeda dari daerah-daerah lain di belahan dunia dengan negaranya sendiri (Eropa) baik dari segi peradaban maupun kekayaan alamnya.

Kapal Bangsa Barat pada Masa Penjelajahan Samudra

         Kemudian bangsa-bangsa Barat melakukan penjelajahan ke wilayah timur.  Mereka datang dengan membawa perkembangan pengetahuan dan teknologi yang telah diperoleh selama ini. Mereka menemukan bahwa ternyata negara-negara di dunia Timur memiliki kekayaan alam yang melimpah tetapi tingkat kemampuan pengelolaan terhadap kekayaan alam itu masih rendah di kalangan rakyat dunia Timur. Tingkat kemampuan dan keterampilan baik dari segi intelektual maupun teknologi menyebabkan bangsa-bangsa Barat merasa di atas angin dan berkeinginan untuk  menguasai daerah-daerah di dunia Timur itu. Bangsa Barat yang telah menemukan daerah timur nan subur tidak begitu saja singgah tetapi berniat manamkan pengaruh dan ingin menguasainya. Salah satu daerah di dunia Timur yang paling potensial dan indah adalah Indonesia.
        Tujuan utama bangsa Barat melakukan penjelajahan samudra adalah membangun jalur perdagangan baru dengan India dan Timur Jauh. Pada masa itu, dunia Timur telah dikenal sebagai sumber rempah-rempah dan barang-barang mewah lainnya. Sebelumnya, bangsa Eropa membeli rempah-rempah di Konstantinopel dan para pedagang Islam. Rempah-rempah dari Konstantinopel sangat mahal. Meskipun mahal, rempah-rempah merupakan komoditas paling mahal di Eropa. Setelah Konstantinopel jatuh ke tangan bangsa Turki Ottoman, perdagangan bangsa Eropa dengan bangsa Asia Barat terputus. Oleh karena itu, bangsa Eropa berusaha untuk mencari daerah penghasil rempah-rempah lainnya di luar wilayah Asia Barat. Bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra untuk mencari rempah-rempah. Penjelajahan samudra bangsa Barat dalam mencari daerah penghasil rempah-rempah dilatarbelakangi oleh beberapa faktor. Berikut beberapa faktor yang memotivasi kedatangan bangsa Barat di Indonesia.

1.         Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pada masa renaisance ilmu pengetahuan dan teknologi mengalami perkembangan pesat. Berbagai penelitian dilakukan untuk menemukan hal-hal baru. Kebangkitan kembali ilmu pengetahuan di Eropa mendorong manusia untuk mengamati dunia.
Pada masa renaisance muncul berbagai teori yang merupakan bukti perkembangan ilmu pengetahuan. Teori dari beberapa ilmuwan Barat mendorong terjadinya penjelajahan untuk membuktikan kebenaran teori-teori tersebut. Teori-teori yang muncul pada masa itu antara lain dikemukakan oleh tokoh-tokoh sebagai berikut:

a.       Nocalaus Copernicus


Nicolaus Copernicus

Nicolaus Copernicus berpendapat bahwa bumi itu bulat. Teori itu disebut Heliosentris. Menurut Copernicus, jika seseorang berangkat dari sebuah titik berjalan ke arah barat, pasti akan kembali ke titik semula. Dalam bukunya berjudul De Revolutionibus Orbium Coelestium, Copernicus mengungkapkan bahwa bumi berputar pada porosnya, bulan mengelilingi matahari dan bumi, serta planet-planet berputar mengelilingi matahari.






      b.      Galileo Galilei

Galileo Galilei
Galileo Galilei sependapat dengan teori Heliosentris yang dikemukakan oleh Copernicus. Menurut Galileo Galilei, bentuk bumi adalah bulat dan dalam pergerakannya bumi mengitari matahari. Galileo Galilei menciptakan alat teleskop yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda angkasa. Dengan teleskop itu Galileo Galilei dapat mengamati permukaan bulan yang ternyata tidak rata.








c    Sir Isaac Newton

Sir Isaac Newton

Sir Isaac Newton menunjukkan bahwa bintang, planet dan benda-benda antariksa bergerak dengan ketepatan yang dapat diramalkan seperti gerak jam. Oleh karena itu, pikiran manusia sanggup merangkumnya menjadi beberapa persamaan sederhana.










Kemajuan tekonologi perkapalan dan astronomi semakin menambah semangat bangsa Barat untuk melakukan penjelajahan samudra menemukan dunia baru. Bangsa Barat berhasil membuat kapal-kapal besar yang mampu mengarungi samudra. Kapal-kapal telah dilengkapi dengan kompas sehingga mengurangi resiko tersesat. Kapal juga dilengkapi layar besar untuk memanfaatkan sistem angin. Sistem angin telah memudahkan pelayaran tanpa  perlu tenaga manusia untuk menggerakkan atau mendayung kapal yang begitu besar.

2.       Gold, Glory, dan Gospel
Semboyan Gold, Glory, dan Gospel mendorong bangsa Barat untuk melakukan penjelajahan samudra. Gold berarti emas yang menggambarkan kakayaan. Glory merupakan kejayaan, karena setelah kekayaan diperoleh tentu kejayaan akan tercapai. Adapun Gospel berarti penyebaran agama Nasrani (ajaran Injil).
Dalam perkembangannya, semboyan Gold mendorong munculnya paham merkantilisme di Eropa. Paham merkantilisme berkembang di Eropa sekitar abad XVI – XVIII.  Merkantilisme adalah merupakan paham yang menganggap kejayaan suatu negara diukur dari banyaknya emas yang dimiliki sebagai hasil keuntungan berdagang. Suatu negara dikatakan makmur apabila mempunyai kekayaan emas (logam mulia) yang melimpah. Oleh karena itu, bangsa-bangsa di Eropa berlomba-lomba menemukan dunia Timur yang memiliki kekayaan melimpah.
Setelah kekayaan diperoleh, tujuan selanjutnya adalah mendapatkan kekayaan, kemasyhuran, dan kemenangan. Tujuan tersebut tersirat dalam semboyan Glory. Dalam perkembangannya, Glory melahirkan imperialisme kuno. Berdasarkan imperialisme kuno, kejayaan sebuah negara dilihat dari banyaknya wilayah koloni dan jalur perdagangan yang dikuasai. Kondisi ini mendorong bangsa Barat saling mengalahkan untuk mendapatkan daerah kekuasaan.
Penjelajahan bangsa Barat juga dipengaruhi oleh semangat untuk menyebarkan ajaran injil (Gospel).  Oleh karena itu, dalam setiap perjalanannya bangsa Barat selalu diikuti oleh para misionaris. Bagi para misionaris menyebarkan ajaran Injil merupakan panggilan hidup dan merupakan tugas mulia. Wilayah koloni dimanfaatkan sebagai tempat untuk menyebarkan ajaran Injil

3.       Pencarian Rempah-rempah
Rempah-rempah merupakan komoditas perdagangan yang paling dicari di Eropa. Rempah-rempah memiliki manfaat besar bagi bangsa Barat. Pada masa itu, belum ada lemari pendingin yang dapat digunakan untuk menyimpan makanan. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengawetkan makanan, terutama daging dengan menggunakan garam. Rempah-rempah dapat membantu mengurangi rasa asin atau untuk menutupi rasa daing yang tidak enak karena proses pengawetan dengan garam. Rempah-rempah juga digunakan bangsa Barat untuk menghangatkan tubuh saat musim dingin.
Bagi bangsa Barat, rempah-rempah merupakan masalah kebutuhan dan cita rasa. Oleh karena itu, meskipun harganya mahal, rempah-rempah tetap diburu. Harga rempah-rempah di Eropa mahal karena mengalami prose distiribusi yang panjang. Rempah-rempah dibawa oleh para pedagang Islam yang menjajakan rempah-rempah di sekitar Laut Tengah. Dari Laut Tengah rempah-rempah dibawa oleh pedagang Eropa untuk diperjualbelikan di daratan Eropa.
Setelah Konstatinopel jatuh ke tangan bangsa Turki Ottoman pada abad XV, pedagang Eropa tidak dapat berdagang di Laut Tengah. Padahal pada masa ini permintaan Eropa terhadap rempah-rempah mengalami peningkatan. Kondisi ini menjadi salah satu faktor pendorong bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan samudra ke dunia Timur untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah.
Rempah-rempah
Rempah-rempah yang dibutuhkan bangsa Barat sebagian besar ada di Indonesia. Rempah-rempah tersebut antara lain cengkih, pala, bunga pala, dan lada. Cengkih merupakan tanaman yang tumbuh subur di Ternate, Tidore, Moti, Makian, dan Bacan. Pala dan bunga merah diperoleh dari pohon pala yang merupakan tanaman endemik Pulau Banda. Sementara itu, lada ditemukan di sebagian besar wilayah Sumatra dan Jawa. Ketiga jenis rempah-rempah ini paling banyak diburu oleh pedagang Eropa.

3 comments:

  1. Indotexas - adalah situs game online dengan IDPRO Indonesia, Sehingga winrate setiap permainan mencapi 100%. Buruan daftar IDPRO Di INDOTEXAS sekarang.

    Bonus New Member 50%
    Next Deposit 10% Tanpa Syarat

    Bonus Casback bola/casino 10%

    Casback Togel 5% -min lose 1jt.

    Rollingan Slot 0.8%

    Rollingan Poker 0.5%

    buruan daftar dan claim idpro dengan winrate tertinggi guys.

    ReplyDelete