Setelah berhasil
menemukan daerah penghasil rempah-rempah yang melimpah yaitu Indonesia, bangsa
Barat saling menunjukkan keinginannya untuk menerapkan kolonialisme dan
imperialisme di Indonesia. Bangsa Barat yang berhasil menerapkan kolonialisme
dalam waktu yang sangat panjang yaitu bangsa Belanda, yaitu selama 350 tahun
atau 3,5 abad. Sebuah waktu yang sangat panjang yang melibatkan beberapa
generasi bangsa Barat dalam menguras kekayaan alam di Indonesia.
Kolonialisme Belanda di
Indonesia diawali dari pemerintah kongsi dagang Belanda yaitu VOC. Dalam
sejarah Indonesia, masa kekuasaan VOC dianggap sebagai cikal bakal penjajahan
Belanda di Indonesia. VOC didukung oleh pemerintahan Kerajaan Belanda dan
mengeluarkan beberapa kebijakan mengenai kekuasaan pemerintahan Belanda di
Indonesia. VOC merupakan wakil pemerintahan kerajaan Belanda di Indonesia.
Latar belakang
berdirinya VOC diawali pada tahun 1596, Belanda berusaha melakukan perdagangan
di Indonesia dengan cara monopoli, karena Belanda tahu bahwa Indonesia kaya
akan rempah-rempah. Dengan menguasai perdagangan rempah-rempah maka akan
mendatangkan keuntungan yang berlimpah. Kondisi ini menyebabkan persaingan
angar pedagang Belanda makinketat. Selain persaingan antar pedagang Belanda,
juga adanya persaingan dengan kongsi dagang Inggris, yaitu EIC (East India Company).
EIC ini berdiri pada tahun 1600 dan memusatkan kegiatannya di Kalikut, India. Akibat
sering terjadi persaingan antarpedagang Belanda dan EIC, Belanda sering
mengalami kerugian. Oleh karena itu, beberapa kongsi dagang Belanda ingin
membentuk sebuah perusahaan yang dapat mencakup semua kongsi dagang.
Pada tanggal 20 Maret
1602 Belanda membentuk sebuah organisasi perdagangan bernama Vereenigde
Osst-Indische Compagnie (Persekutuan Dagang Hindia Timur) atau sering
disingkat VOC. Pembentukan VOC ini atas saran Prins Maurits yaitu seorang wali
negara Belanda dalam Staaten General (parlemen). Prins Maurits
mengusulkan agar angar kongsi dagang Belanda bekerja sama membentuk perusahaan
dagang yang lebih besar. VOC memiliki kantor pusat di Amsterdam. Sebagai organisasi
dagang yang mencakup semua kongsi dagang Belanda, VOC memperoleh hak berdagang
di wilayah sebelah timur Kaap de Goede Hoop (Tanjung Harapan) dan
sebelah barat selat Magellan.
Sebenarnya, tujuan
utama VOC adalah menghindari persaingan di antara para pedagang Belanda
sendiri. Selain itu, VOC juga mempunyai tujuan lainnya, yaitu:
- Membantu keuangan pemerintahan Belanda
- Menyaingi pedagang-pedagang dari kongsi pedagang lainnya
- Memperkuat posisi sehingga dapat melaksanakan monopoli perdagangan
- Menjalankan pemerintahan sebagai wakil pemerintah Belanda di Hindia Timur
Heeren Zeventien |
Anggota VOC tidak
hanya berasal dari bangsa Belanda, tetapi ada yang berasal dari Jerman, Belgia,
dan beberapa negara Eropa lainnya. Oleh karena itu, VOC meruakan organisasi
multinasional pertama di dunia. Pengelolaan VOC dilakukan oleh 73 orang. Tetapi,
dalam perkembangannya anggota VOC dikurangi menjadi 60 orang. Pengurus pusat
VOC terdiri dari 17 orang dan dikenal dengan sebutan Heeren Zeventien singkatan
dari de Heeren Zeventien of Majores. Heeren Zeventien merupakan delegasi
dari setiap bagian (kamers) VOC. Posisi delegasi Heeren Zeventien ditentukan
oleh besarnya modal yang mereka bayarkan. VOC memiliki 6 kamers, yaitu Amsterdam,
Middelburg (untuk Zeeland), Enkhuizen, Delft, Hoorn, dan Rotterdam.